Kecenderungan Peningkatan Konservasi Isau-isau Tahun 2023

 


Salah satu konservasi keanekaragaman hayati di PLG isau-isau adalah Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) kini sudah mulai memperlihatkan peningkatan konservasi lebih baik. Program Kerjasama antara PT PERTAMINA EP Prabumulih Field dengan BKSDA Sumsel sudah dimulai dari tahun 2020 hingga sekarang. Kegiatan pembangunan infrastruktur dan penunjang konservasi gajah yang telah dilakukan diantaranya: 

1. Pada tahun 2020 telah dilakukan penyediaan tempat minum gajah, obat-obatan dan vitamin bagi Gajah. 

2. Pada Tahun 2021, dengan tujuan sama, dilakukan Pembangunan Kantor RKW IX PLG Serelo, Penyediaan suplemen/pakan tambahan bagi Gajah PLG Serelo, Penyediaan obat-obatan dan vitamin bagi Gajah PLG Serelo, Peralatan dan Perlengkapan gajah, Pemeliharaan dan perawatan demplot, Pembuatan media informasi ekowisata PLG Serelo. 

3. Pada tahun 2022 dilakukan Pembangunan Center Plant PLG Serelo, Penyediaan
suplemen/pakan tambahan bagi Gajah PLG Serelo, Penyediaan obat-obatan dan vitamin bagi Gajah PLG Serelo, Peralatan dan Perlengkapan gajah, Pemeliharaan dan perawatan demplot, Pembuatan media informasi ekowisata PLG Serelo. 

4. Pada tahun 2023 dilakukan Pembangunan Gudang Pakan dan Perlengkapan Gajah, Penyediaan suplemen/pakan tambahan bagi Gajah PLG Serelo, Penyediaan obat-obatan dan vitamin bagi Gajah PLG Serelo, Peralatan dan perlengkapan gajah, Pemeliharaan dan perawatan demplot dan Pengembangan Media Informasi ekowisata PLG Serelo.

 

 

 

 

 

 

 

Perhitungan dari program konservasi gajah adalah dengan survei dan pendataan jumlah gajah. Meskipun jumlah spesies gajah belum bertambah, namun tingkat kesejahteraan gajah dipantau lebih baik dari sebelumnya. Berikut merupakan data gajah yang dikonservasi di PLG KH Isau-Isau beserta perhitungan hasil absolut pelaksanaan program:

No

Nama Gajah

Jenis Kelamin

Umur

Setelah Program

Berat Badan sebelum program (kg)

Berat Badan setelah program (kg)

1

Ardo

Jantan

31

Sehat

2.600

2.650

2

Linda

Betina

31

Sehat

2.000

2.100

3

Elvi

Betina

31

Sehat

2.154

2.233

4

Kalangi

Betina

31

Sehat

2.000

2.078

5

Nensi

Betina

45

Sehat

2.287

2.380

6

Corina

Betina

36

Sehat

2.052

2.101

7

Tiara

Betina

30

Sehat

2.400

2.410

8

Sifon

Betina

31

Sehat

2.000

2.088

9

Tika

Betina

28

Sehat

2.067

2.070

10

Eli

Betina

27

Sehat

2.054

2.100

 
Pada Tabel di atas, melalui kerja sama dengan Pertamina, terdapat peningkatan berat badan gajah dan menyembuhkan gajah yang sakit melalui pemberian suplemen dan vitamin, Grafik perbandingan berat gajah sebelum dan sesudah kerasama dapat dilihat pada Gambar beirkut:
 

Program Peningkatan Keanekaragaman Hayati Jenis Petanang (Dryobalanops oblongifolia) dengan Metode Fertilizer Kotoran Gajah Program ini dilatarbelakangi oleh komitmen Perusahaan untuk meningkatkan sistem konservasi flora dan fauna diantaranya dengan menginisiasi penambahan flora spesies Dryobalanops oblongifolia atau biasa disebut petanang yang merupakan tanaman endemik Sumatera Selatan dan spesies baru di area Konservasi PLG Isau-isau. Tumbuhan petanang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar area konservasi sebagai obat-obatan alami atau tradisional, bunga petanang mengandung minyak atsiri yang digunakan sebagai alternatif untuk antibakteri dan antijamur alami. Inovasi ini menggunakan metode kotoran gajah sebagai media tanam petanang untuk mempercepat pertumbuhan. Metode ini digunakan karena jumlah kotoran gajah yang cukup banyak dan belum dilakukan pengelolaan lebih lanjut sebelumnya. Fertilizer kotoran gajah ini lebih mudah menyesuaikan dengan tanah sebagai media tanam petanang dan meningkatkan kesuburan tanah.

 Tabel Kotoran Gajah yang dimanfaatkan di area konservasi

No

Nama Gajah

Jenis Kelamin

Umur (tahun)

Timbulan Kotoran Selama 1 tahun (kg)

Termanfaatkan (kg)

1

Ardo

Jantan

31

36.500

18.250

2

Linda

Betina

31

18.250

9.125

3

Elvi

Betina

31

18.250

9.125

4

Kalangi

Betina

31

18.250

9.125

5

Nensi

Betina

45

18.250

9.125

6

Corina

Betina

36

18.250

9.125

7

Tiara

Betina

30

18.250

9.125

8

Sifon

Betina

31

18.250

9.125

9

Tika

Betina

28

18.250

9.125

10

Eli

Betina

27

18.250

9.125

 

TOTAL

200.750

100.375

 
Jumlah timbulan kotoran gajah sebanyak 200,75 ton dapat termanfaatkan sekitar 50% dari total timbulan yaitu sebesar 100,37 ton sebagai upaya perbaikan kondisi lingkungan dan digunakan sebagai fertilizer dalam mendukung peningkatan program koservasi pohon petanang di area konservasi isau-isau sebanyak 500 batang dan berdampak baik terhadap lingkungan konservasi isau-isau.
 
Data Status Konservasi isau-isau adalah sebagai berikut:

No

Parameter

Status Keanekaragaman Hayati

Satuan

2019

2020

2021

2022

2023*

1

 Luasan Area Konservasi Isau-isau

210

210

210

210

210

Ha

A

 Hewan/Fauna

 

 

 

 

 


1

Gajah Sumatera

10

10

10

10

10

Ekor

B

 Tumbuhan/ Flora







1

Demplot King Grass

-

-

1

2

2.5

Ha

2

Petanang (Dryobalanops oblongifolia)

-

-

-

1

500

Batang

*) Data hingga Juni 2023  
 
 

 

Comments